Sterling, Japan Yen, Kontrak Emas Dan Index Saham Jatuh Ke Level Terendah Terhadap US Dollar
Kemarin US
Dollar Kembali lagi menunjukan taringnya terhadap beberapa Mata Uang dan
komoditi utama termasuk index saham, dengan menguatnya data US ISM PMI kembali
di atas level 50, membuat harapan investors terhadap kenaikan Suku bunga FED
kembali marak, karena memang selama tahun ini FED "Tidak Berhasil"
dengan programnya yakni akan menaikan suku bunga minimal 2 kali dalam tahun ini
2016, apalagi ditambah dengan kebijakan suku bunga negatif Japan, ini membuat
sebagian investors besar jangka panjang menaikan taruhannya terhadap US Dollar,
karena beranggapan bahwa rencana THE FED ini akan terlaksana, namun sampai saat
ini sepertinya harapan itu belumlah terlaksana, satu-satunya harapan adalah 1
kali kenaikan suku bunga di akhir tahun, berhubung karena adanya Pemilu di
Amerika Serikat (US) maka sepertinya kenaikan itu akan terlaksana pada bulan
Desember, dan ini juga merupakan tugas perdana bagi Pemerintahan yang baru
untuk melaksanakannya.
Tentu saja
untuk menaikan suku bunga banyak faktor yang harus di perhatikan, idealnya
kebijakan suku bunga khususnya "Naik", tujuannya adalah untuk
menaikan nilai mata uang dengan mengendalikan Jumlah uang yang beredar,
menaikan nlai investasi dan menahan laju Inflasi. tentu saja secara
"Theory" hal ini akan berkorelasi negatif terhadap jenis investasi beresiko
tinggi seperti Bursa Saham, ini yang menyebabkan kenapa belakangan ini dengan
maraknya isu kenaikan suku bunga Fed, membuat Index Saham khususnya Amerika mengalami
koreksi yang cukup tajam, dalam keadaan normal, index saham dapat juga bergerak
searah dengan penguatan US dollar atau berkorelasi positif, karena Index saham
juga merupakan salah satu tolak ukur Perekonomian.
Berdasarkan pidato-pidato dari petinggi-petinggi FED, data yang sangat menjadi
fokus adalah data Tenaga Kerja dan Data Inflasi, setelah dikeluarkan data PMI
yang dikeluarkan dengan hasil yang memuaskan, kita mengharapkan data NFP pada
jumat malam nanti bisa berkolerasi positif, namun jikalau tidak, maka sentimen
negatif terhadap US Dollar akan memuncak, Traders diharapkan agar memantaunya.
Yang menjadi
pemicu juga adalah dari negeri Monarki kita GBPUSD yang melemah mencapai Titik
terendah selama lebih dari 20 tahun Belakangan ini, hal ini dikarenakan oleh kembalinya
isu Brexit dan Ultimatum dari Perdana Mentri Theresa May mengenai penyelesaian
Brexit dari EU, ditambah dengan penguatan data US PMI yang menguat, membuat US
menguat secara global.Index Emas
kita juga turut merosot Tajam diikuti oleh Australian Dollar yang juga ikut
melemah tajam meskipun diikuti oleh fundamental Bullish dan harga minyak dunia
yang terus menguat setelah adanya kuota dari Organisasi minyak dunia terbesar
OPEC.
Salam Profit Traders
Pemberitahuan,
konsultaninvestasi.com - Launch Cd Tutorial Belajar Forex Dan Kontrak Emas
(berbayar dan lebih Powerfull) ditambah dengan Keanggotaan Forum Privat dengan
berbagai keuntungan tambahan termasuk Prediksi, data2 external dan Arahan
setiap Hari silahkan Kunjungi www. konsultaninvestasi.com.
SEKIAN
TERIMAKASIH
Salam
No comments:
Post a Comment