Harapan Untuk Kenaikan Suku Bunga FED Minggu Depan Mereda, US Dollar melemah
Isu US Dollar
Belakangan ini kembali Memanas karena sebenarnya bulan September atau tepatnya
Minggu depan adalah saat yang "Ideal" untul Sentral Bank Of Amerika
menaikan suku bunganya, dan tentu saja tidak cuma itu alasannya, ada berbagai
macam alasan untuk menjaga kestabilan mata uang yang merupakan tugas utama dari
Bank Sentral, dan ini bukan merupakan tugas yang mudah karena harus
mempertibangkan semua faktor dari segala bidang, dan dilemanya
adalah"Kebijakan Ekonomi Tidak Dapat Memuaskan Semua Pihak" selalu
ada pihak yang merasa dikorbankan, kita ambil contoh yang mudah saja, misalnya
dalam kebijakan Export - Import, apabila Bank Central ingin menggairahkan
Export dengan cara "Melemahkan" mata uangnya, maka Importirlah yang
akan Terkena dampaknya karena mata uang yang melemah akan menaikan "Biaya"
sehingga akan berpengaruh di neraca Rugi/Labanya meskipun ada Teory pemanfaatan
Pajak yang intinya menyatakan bahwa pemerintah turut mengambil bagian sebesar persentase
pajak dalam membayar "Biaya Tambahannya" (tentu saja ini merupakan
kerugian juga bagi Pemerintah secara tidak langsung), begitu pula sebaliknya
apabila Bank Sentral ingin memanjakan Importirnya dengan menguatkan mata
uangnya dengan cara Menaikan Suku Bunganya.
Sebenarnya
Pidato Gov. Fed Lael Brainard dapat kita perediksikan dengan mudah bahwa Bank
Sentral US tidak akan sembarangan melakukan "Intervensi Verbal" dalam
rangka menguatkan Nilai US Dollar lebih lanjut, hal ini bisa kita pertimbangkan
dengan harga minyak dunia dan Bursa saham yang sangat Terpukul pada hari jumat Kemaren setelah adanya pidato pidato
FED Member Rosengren, yang mengindentifikasikan kenaikan Suku bunga US dalam
"Waktu Dekat", melihat data2 Us Dollar pada bulan ini yang melemah di
hampir semua sektor, Tentu saja ini merupakan semacam provokasi atau bentuk
dari "Intervensi Verbal" karena US Dollar sudah OverSold dan harga
minyak Dunia juga terancam menguat drastis karena kekawatiran stok di US.
Tentu saja yang
paling mengejutkan mereka (FED) adalah jatuhnya harga saham yang dalam sehari
bisa lebih dari keuntungan dalam sebulan, dan sepertinya jika Fed Terus
"Ngotot" dalam menaikan suku bunga "Dalam waktu dekat" dan
terus melakukan intervensi verbal dalam rangka menguatkan US Dollar, maka
hampir dipastikan bahwa Pasar saham akan "CRASH" dan begitu pula
dengan Harga Minyak dapat terus Jatuh mencapai di bawah US $40 / Barrel, dan
tentu saja ini bisa merupakan titik awal dari krisis ekonomi, mengingat bahwa
ISM PMI juga sudah jatuh di bawah level 50, ini merupakan contoh yang bagus bagi
traders2 yang mencoba untuk memprediksikan bentuk2 arah dari "Intervensi
Verbal/SPEAK".
Pemberitahuan,
konsultaninvestasi.com - Launch Cd Tutorial Belajar Forex Dan Kontrak Emas
(berbayar dan lebih Powerfull) ditambah dengan Keanggotaan Forum Privat dengan
berbagai keuntungan tambahan termasuk Prediksi, data2 external dan Arahan
setiap Hari silahkan Kunjungi www. konsultaninvestasi.com.
SEKIAN
TERIMAKASIH
Salam
No comments:
Post a Comment