Tuesday, September 13, 2016

Harapan Untuk Kenaikan Suku Bunga FED Minggu Depan Mereda, US Dollar melemah

Isu US Dollar Belakangan ini kembali Memanas karena sebenarnya bulan September atau tepatnya Minggu depan adalah saat yang "Ideal" untul Sentral Bank Of Amerika menaikan suku bunganya, dan tentu saja tidak cuma itu alasannya, ada berbagai macam alasan untuk menjaga kestabilan mata uang yang merupakan tugas utama dari Bank Sentral, dan ini bukan merupakan tugas yang mudah karena harus mempertibangkan semua faktor dari segala bidang, dan dilemanya adalah"Kebijakan Ekonomi Tidak Dapat Memuaskan Semua Pihak" selalu ada pihak yang merasa dikorbankan, kita ambil contoh yang mudah saja, misalnya dalam kebijakan Export - Import, apabila Bank Central ingin menggairahkan Export dengan cara "Melemahkan" mata uangnya, maka Importirlah yang akan Terkena dampaknya karena mata uang yang melemah akan menaikan "Biaya" sehingga akan berpengaruh di neraca Rugi/Labanya meskipun ada Teory pemanfaatan Pajak yang intinya menyatakan bahwa pemerintah turut mengambil bagian sebesar persentase pajak dalam membayar "Biaya Tambahannya" (tentu saja ini merupakan kerugian juga bagi Pemerintah secara tidak langsung), begitu pula sebaliknya apabila Bank Sentral ingin memanjakan Importirnya dengan menguatkan mata uangnya dengan cara Menaikan Suku Bunganya.


Sebenarnya Pidato Gov. Fed Lael Brainard dapat kita perediksikan dengan mudah bahwa Bank Sentral US tidak akan sembarangan melakukan "Intervensi Verbal" dalam rangka menguatkan Nilai US Dollar lebih lanjut, hal ini bisa kita pertimbangkan dengan harga minyak dunia dan Bursa saham yang sangat Terpukul  pada hari jumat Kemaren setelah adanya pidato pidato FED Member Rosengren, yang mengindentifikasikan kenaikan Suku bunga US dalam "Waktu Dekat", melihat data2 Us Dollar pada bulan ini yang melemah di hampir semua sektor, Tentu saja ini merupakan semacam provokasi atau bentuk dari "Intervensi Verbal" karena US Dollar sudah OverSold dan harga minyak Dunia juga terancam menguat drastis karena kekawatiran stok di US.


Tentu saja yang paling mengejutkan mereka (FED) adalah jatuhnya harga saham yang dalam sehari bisa lebih dari keuntungan dalam sebulan, dan sepertinya jika Fed Terus "Ngotot" dalam menaikan suku bunga "Dalam waktu dekat" dan terus melakukan intervensi verbal dalam rangka menguatkan US Dollar, maka hampir dipastikan bahwa Pasar saham akan "CRASH" dan begitu pula dengan Harga Minyak dapat terus Jatuh mencapai di bawah US $40 / Barrel, dan tentu saja ini bisa merupakan titik awal dari krisis ekonomi, mengingat bahwa ISM PMI juga sudah jatuh di bawah level 50, ini merupakan contoh yang bagus bagi traders2 yang mencoba untuk memprediksikan bentuk2 arah dari "Intervensi Verbal/SPEAK".


Pemberitahuan, konsultaninvestasi.com - Launch Cd Tutorial Belajar Forex Dan Kontrak Emas (berbayar dan lebih Powerfull) ditambah dengan Keanggotaan Forum Privat dengan berbagai keuntungan tambahan termasuk Prediksi, data2 external dan Arahan setiap Hari silahkan Kunjungi  www. konsultaninvestasi.com.


SEKIAN TERIMAKASIH

Salam

Konsultan Investasi

Belajar Forex & Forum XTM

Berita Forex Hari Ini

No comments:

Post a Comment