Index Saham
US kembali mengalami penguatan dan mencapai New high kemarin di Zona market US,
penguatan di perkuat oleh menguatnya pelaporan laba dari Bank2 dan Perusahan2
besar di Negeri Paman Sam itu, dan tentu saja di dukung pula oleh penguatan
dari data2 Fundamental US sendiri yang telah keluar.
"Although U.S. payrolls data published earlier this
month was pretty strong, some U.S. data released after the British referendum
shows some weakness. The markets will be looking to upcoming data to see the
strength of the payrolls data will be sustainable," said Shinichiro
Kadota, chief FX strategist at Barclays Securities Japan. (reuters)
Sementara Japan Yen kembali melemah, didukung oleh efek
kudeta politik di Turkey, serta kekawatiran adanya pengaruh terhadap supply
minyak dunia, Serta dari dalam negeri sendiri, adanya kemungkinan penambahan
Budget anggaran belanja Negara negara Sakura itu, ditambah dengan besar
kemungkinan adanya "Quantitive Easing" dari Bank Of Japan (BOJ),
turut memperparah tekanan terhadap Yen Japan, sehingga secara Fundamental, Yen
Japan berada dalam Bearish mode, terutama terhadap US DOLLAR.
Sedangkan dari Negara Inggris sendiri, ketidak jelasan arah
perekonomian karena efek "BREXIT" dan ketidak pastian rencana
pemangkasan suku bunga dari Bank Of England tersebut, membuat British Pound
berada dalam posisi Flat (Wait and See).
Salam
No comments:
Post a Comment